MODEL AWAL


Pertama kali, disain ini yang dikembangkan dan terdiri
Casing.
dari dua bagian, yaitu Casing dan Reaktor.. Primary air diatur melalui katup di samping dan tempat pembuangan abu pembakaran yang bisa di buka dengan mudah di
Bagian ke dua yang di dalam Casing adalah Reaktor. Karena tinggi 70 sm, maka disamping di
primary air di bawah dan di atas
Secondary air, juga ditambahkan
by pass di tengah.


Di bagian bawah reaktor juga merupakan
primary air
disamping jatuhnya abu pembakaran di ruang pembakaran. Oleh karena itu, rongga di antara bahan bakar tidak boleh terlalu rapat
Disain reaktor ini untuk bahan bakar kayu dan tempurung kelapa. Bagaimanpun juga, kayu dan tempurung kelapa harus disesuaikan terlebih dulu dengan ukuran diameter rekator ini. Hal ini yang mungkin membuat disain ini tidak praktis.
Pengisian bahan bakar harus di bawah lubang
primary air ! Kalau terjadi panas di atas akibat pembakaran awal disamping oksigen di atas akan berkurang untuk pembakaran, juga karena perbedaan tekanan akan membuat udara di bawah naik dan akan masuk melalui primary air dan akan menyebabkan terjadinya pembakaran gas-gas yang terbakar. Maka, akan terlihqat seakan api keluar dari
primary air.

Start up bagi disain tungku ini sangat kritis untuk membuat pembakaran sempurna atau tidak. Gambar di samping ini menunjukkan pembakaran tidak sempurna karena bahan bakar penuh menutupi primary. Akibatnya, pembakaran gas tidak terjadi. yang terjadi adalah pombakaran kayu sehingga keluar asapnya.
Oleh karena itu, disamping pembakaran awal itu kritis dan harus diperhatikan, maka ruang pembakaran di atas harus tersedia cukup agar terjadi pembakaran gas yang keluar dari pembakaran awal kayu dengan masuknya oksigen dari
primary air. Maka, katup harus dibuka demikian pula dengan pembuangan abu.

Bila pembakaran awal sempurna maka gas-gas yang keluar dari pembakaran bakar kayu awal akan di bakar oleh oksigen dari primary air dan terbentuklah pembakaran gas itu seperti gambar disamping kiri. Pada saat pembakaran sepertui itu telah terjadi maka proses itu akan terjadi semakin besar. Bahan bakar batok kelapa memberi hasil yang lebih baik dari pada kayu.

Di sebelah kanan, api semakin membesar dan menjulang serta warna lidah api berubah ke arah merah dan jingga karena katup dan tempat pembuangan abu belum ditutup. Bila sudah demikian tinggal menutup katup pembuangan abu dan katup primary air tempat masuknya oksigen dari bawah.

da dua disain yang akan didifusi di Gedang Sari. Prototype ini hanya
pemicu dan untuk menjelaskan cara kerjanya. harapan PSIT UGM adalah agar
warga GS bisa mengembangkan sendiri kebutuhan tungku bio-organik ini
sesuai kebutuhan.

Dalam perkembangan, timbul gagasan
ergonomic
agar diperhitungkan dan disain ini dipandang tidak pas untuk biografi
warga GS. Maka, disain yang belum dicoba inipun dipangkas menjadi dua,
termasuk disain tabung.
Maka, disain yang sudah jadi ini dirombak menjadi dua dan jadilah seperti ini

Disain yang Kanan mempunyai bukaan udara yang besar. Bagus untuk
start up awal dibuka lebar. Pengaturan api besar kecil melalui pengaturan udara masuk.Sedang yang kiri hanya ada satu untuk pengaturan udara yang masuk dari
primary air.
PERBEDAAN DENGAN FAN DAN TANPA FAN
 |
| Disain dengan Fan dan tanpa Fan |
Proses gasifikasi terjadi bila bahan telah terbakar dan mengeluaerkan gas yang dibnakar oleh oksigen. Titik kritis pembakaran tapa fan adalah di pembakaran awal. Di tahap pembakaran awal ini harus mampu membakar kayu atau batok kelapa hingga bahan itu mengeluarkan gas akibat pembakaran awal. Panas yang terjadi di atas akan mengurangi tekanan udara di atas dan akan memicu udara dari bawah mengalir ke atas dan masuk ke ruang pembakaran melalui lubang
secondary air.
Bila pembakaran gas akibat udara dari secondary sir telah terjadi maka peristiwa proses pembakaran gas telah berlangsung dan pasti tidak ada asap. Jadi,
tungku ini tidak membakar bahan kayu atau batok kelapa tetapi membakar gas yang dikeluarkan oleh bahan kayu atau batok kelapa dengan oksigen yang mengalir dari primary air.
Bila pem,bakaran gas akibat pembakaran bahan kayu atau batok kelapa etrjadi maka ada dua kemungkinan kegagalan di pembakaran awal ini, yaitu :
- bahan kayu atau batok kelapa basah atau lembab
- api
untuk membakar awal tidak cukup besar atau berhasil membnat kayu atau
batok kelapa terbakar hingga mengeluarkan gas akibat pembakaran.
Masalah pembakaran awal tentu saja akan teratasi bila tungku didisain
menggunakan Fan yang berfungi mengalirkan udara dari primary air ke
secondary air. Maka, bahan kayu atau batok kelapa yang di bakar di pembakaran awal akan cepat terbakar dan selanjutnya pembakaran gas akibat pembakaran bahan kayu atau batok kelapa terjadi sehingga proses itu berlangsung.